Dalampenelitian tersebut, tim peneliti ini memanfaatkan biodegradasi untuk mengatasi masalah pencemaran minyak bumi yang terjadi di laut. Pencemaran minyak bumi bisa disebabkan oleh kebocoran saat aktivitas pengeboran minyak bumi dan tumpahan saat melakukan pengiriman menggunakan kapal. PenyebabPencemaran Air Laut. Mengutip modul Geografi Kelas Jadi indikator polusi tanah yaitu adanya limbah padat, kandungan logam berat dan berbagai produk yang tidak diinginkan dari pertanian seperti pestisida. Untuk mengukur tingkat polusi udara di suatu daerah dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa indikator, baik secara fisik, kimia, maupun biologi. Mengolahlimbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain. 4. Tidak membuang sampah sembarangan. 5. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan. Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu: 1. Secara Administratif. BerjalanKaki atau Bersepeda. Bagi Anda yang memiliki tempat tinggal dekat dari kantor atau ingin ke suatu tempat yang jaraknya dekat, tidak ada salahnya jika berjalan kaki atau bersepeda. Selain untuk mengurangi polusi Jakarta, kedua aktivitas fisik ini juga mampu membuat tubuh lebih sehat dan bugar. Tidak hanya itu, baik jalan kaki atau naik MARPOLAnnex 1 mencakup semua cairan yang mengandung minyak dan dapat dibuang ke laut. Bahkan air buangan yang diolah OWS juga merupakan bagian dari lampiran ini. Berdasarkan MARPOL Annex 1, peralatan berikut ini harus dalam kondisi baik, dikalibrasi secara memadai, dipelihara dan berfungsi penuh dengan suku cadang yang sesuai dan siap di kapal PencemaranMinyak di Laut: Upaya Mengatasi dan Dampaknya. Foto yang diambil dan disediakan oleh Eric Villars ini menunjukkan kebocoran minyak dari MV Wakashio, kapal kargo curah yang kandas di lepas pantai tenggara Mauritius, Jumat (7/8/2020). Pemerintah Mauritius telah mengumumkan keadaan darurat lingkungan dan Perancis telah mengirimkan bantuan. Dampakpembakaran minyak bumi pada Lingkungan sangat banyak salah satunya yaitu. 1. Pencemaran Udara. Pencemaran udara disebabkan oleh pembakaran minyak bumi yang menghasilkan gas yang berbahaya bagi kesehatan seperti. a. Karbon dioksida (CO2) yang berasal dari kendaraan bermotor yang berpengaruh dalam Efek Rumah Kaca , b. Karbon Monoksida (CO Dariemisi karbon yang berbahaya hingga sampah plastik yang tidak diolah dan bocornya pengolahan minyak akan bercampur padu menimbulkan polusi air laut, jenis-jenis polusi laut yang dihasilkan manusia sangat luas. Cara Mengatasi Pencemaran Air. 1. Bertanggungjawab dalam penggunaan bahan pertanian dan perkebunan seperti Pupuk, Herbisida, dan KeputusanMenteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 54/KEPMEN-KP/2016 tentang Tim Penanggulangan Dampak Tumpahan Minyak terhadap Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2014 tentang Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup. D. Penanganan Pencemaran Minyak. aU7zFq. Apa yang terjadi jika sumber daya minyak bumi mau habis? Tentu saja perekonomian akan lumpuh. Ketergantungan terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui ini harus segera digantikan oleh energi alternatif. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk menggunakan energi terbaharukan yang lebih ramah lingkungan dan tidak menyebabkan global warming. Cadangan minyak bumi di indonesia diperkirakan akan habis pada tahun 2027. Apakah yang akan terjadi jika kandungan minyak di bumi ini benar-benar habis? Pada dasarnya akan ada akibat jika minyak bumi habis seperti perekonomian yang lesu dan berubahnya pola konsumsi masyarakat. Bisa dibayangkan bila minyak bumi habis dan manusia belum menemukan solusi penggantinya, maka tidak akan adalagi yang namanya kendaraan bermotor dan pasokan listrik yang bergantung dari solar dan minyak bumi. Salah satu penyebab minyak bumi cepat habis adalah contoh teknologi tidak ramah lingkungan mengenai eksplorasi minyak di laut lepas. Minyak bumi terus disedot dan dipergunakan untuk aktifitas perekonomian manusia. Dampak kelangkaan minyak bumi bisa berakibat terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar. Seperti yang kita ketahui kita menggunakan bahan bakar seperi gas, minyak tanah dan minyak kendaraan sebagai penunjang sehari hari. Ini lah yang akan terjadi akibat jika persediaan bahan bakar di bumi semakin menipis. Untuk mengatasi nya dibutuhkan perumusan cara mengatasi kelangkaan minyak bumi secara komprehensif dan konsisten. Cara Mengatasi Kelangkaan Bahan Bakar Minyak Apa yang bisa sobat kosngosan lakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan bahan bakar dan mengatasi contoh global warming yang saat ini terjadi? Sebagai warga negara, kiwa wajib untuk melakukan beberapa perubahan kecil dalam kebiasaan kita sehari harinya. Apa saja itu? Berikut contohnya Menghemat BBM Salah satu cara kita untuk menyelamatkan lingkungan adalah dengan menghemat penggunaan bahan bakar minyak. Ini bisa dimulai Ketika kita memilih kendaraan yang yang menggunakan teknologi terkini yang menghemat BBM. Tidak hanya itu penggunaan listrik di dalam rumah tangga juga harus ditekan, berjalan kaki lah apabila hanya pergi ke tempat yang dekat, dan juga tidak ada salahnya untuk menaiki angkutan umum demi menghindari yang namanya macet dan menghemat bahan bakar Tidak Merusak Alam Sembarangan Dunia industri mengharuskan untuk ekspansi dan membuka lahan baru di hutan. Kegiatan ini sangat merugikan serta merusak ekosistem hutan. Apa yang terjadi apabila banyak pohon berkurang? Apalagi di daerah perbukitan, maka resiko longsor dan banjir akan semakin besar. Jumlah ketersediaan air di permukaan turun drastis, karena minimnya peran akar pohon yang berfungsi untuk menyimpan air tanah Menanam kembali hutan yang gundul Menanam pohon di daerah yang gundul adalah kegiatan positif untuk memperbaiki alam. Perusahaan yang mengharuskan untuk menebang pohon, diwajibkan juga untuk menanam pohon sebagai tukar jasa. Sobat kosngosan juga bisa menanam pohon buah atau kayu didepan halaman rumah. Selain itu pihak sekolah bisa mengadakan program penanaman pohon yang dilakukan oleh siswa dan guru Mengelola Sampah Organik dan Anorganik Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari mahluk hidup seperti tumbuhan dan hewan. Sementara sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari industri seperti plastik, botol dan limbah lainnya. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk membuat zat kompos yang sangat berguna untuk tanaman. Sementara sampah anorganik bisa dijadikan berbagai olahan produk daur ulang yang punya nilai ekonomis untuk dijual kembali. Pengolahan sampah ini menjadi salah satu bentuk sikap ramah lingkungan yang menguntungkan untuk kita juga Beralih ke Energi Alternatif Nah langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan beralih menggunakan energi alternatif selain in energi konvensional dari minyak bumi. Sebenarnya ada banyak sekali energi pengganti yang bersifat renewable. Dan untuk lebih lengkapnya bisa kamu lihat di bawah ini Energi Alternatif Sumber Daya Minyak Bumi Minyak bumi merupakan energi yang paling dibutuhkan manusia saat ini. Hal yang menjadikan minyak bumi digemari adalah harganya yang masih murah dan bentuknya yang cair memudahkan transportasi serta penggunaan dan sarana yang mendukungnya yang ada dimana mana. Jumlah konsumsi minyak bumi nasional saja sudah sangat boros. Sementara jumlah produksi dari kilang minyak justru menurun. Hal ini tentu saja membuat pemerintah berpikir dua kali dan kemabali merumuskan kebijakan terbaru seperti penggunaan kebijakan B20 Diesel yang artinya adanya penambahan bahan minyak nabati sawit ke dalam bahan bakar jenis Diesel. Akan tetapi itu saja tentu tidak cukup sebagai solusi yang komprehensif. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa solusi energi alternatif yang konkrit diantara nya 1. Energy biomassa biomass energy Sumber energi ini berasal dari materi sisa tanaman namun bukan berupa fosil non-fossilized plant materials, atau dengan kata lain bukan tanaman yang diubah menjadi bahan bakar fosil fossil fuels. Energi ini bisa menjadi alternatif penggunaan untuk konsumsi rumah tangga pengganti gas dan minyak tanah. Ada banyak contoh energi biomassa dan salah satunya adalah briket arang dari tempurung sawit. 2. Energi nuklir Walaupun dikenal dengan bom atomnya, faktanya energi nuklir adalah salah satu pembangkit listrik paling ramah lingkungan. tentunya dengan teknologi tingkat tinggi, maka ini bisa digunakan untuk menghasilkan listrik yang sangat besar. Pada Kebijakan Energi Nasional KEN, energi nuklir masih dijadikan pilihan terakhir dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Padahal berbagai studi dan kajian terhadap perencanaan pembangunan PLTN telah selesai dilakukan. Semoga pembangkit listrik energi nuklir bisa dibangun di Indonesia. 3. Energi air hydropower atau hydroelectric Energi yang mana menggunakan air sebagai sumber tenaganya. Energi ini bisa dinikmati dengan pembangunan bendungan yang dibuat untuk memposisikan air agar mampu menggerakkan turbin. Ini dilakukan dengan menahan air sungai agar tidak mengalir seperti biasanya. Selain mahal dibuatnya juga ada potensi banjir kepada daerah di dekatnya. Ini merupakan salah satu kelemahan energi ini. 4. Energi angin wind energy Energi yang memanfaatkan kekuatan angin untuk menggerakkan kincir ini menjadi pilihan yang paling ramah lingkungan. Kincir angin modern modern windmills yang disebut dengan turbin angin wind turbines adalah mesin penangkap energi ini. Cara kerjanya adalah ketika angin bertiup dan menggerakkan kipasnya blades, sekaligus menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. 5. Energi geothermal Geothermal atau panas bumi bisa dinikmati dan diubah menjadi pembangkit listrik. Potensi energi panas bumi di Indonesia sendiri termasuk yang terbesar di dunia. Total saat ini sebesar MW untuk kelas sumber daya dan MW untuk kelas cadangan. Sistem panas bumi di Indonesia, secara garis besar terdiri dari sistem panas bumi vulkanik dan non vulkanik dan bisa menjadi alternatif pembangkit listrik. 6. Energi surya Memanfaatkan cahaya matahari menggunakan panel surya kemudian mengubahnya menjadi energi listrik merupakan salah satu alternatif energi yang sangat ramah lingkungan dan zero waste. Potensi energi surya ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya PLTS yang ramah lingkungan. Pembangkit listrik juga bisa dibangun secara langsung menggunakan sel surya photovoltaic atau secara tidak langsung menggunakan pemusatan energi surya. 7. Energi samudera Energi samudera terdiri dari tiga jenis energi yakni energi panas laut, energi gelombang laut dan energi pasang surut. Energi panas laut atau yang sering disebut dengan ocean thermal energy conversion adalah energi yang berkonsep dari perbedaan suhu antara suhu di permukaan laut dan suhu di bawah laut menjadi energi listrik. Energi gelombang laut menggunakan deretan ombak serupa dengan tinggi dua hingga tiga meter dengan daya sebesar 39 kw per meter. Dan terakhir energi pasang surut laut yang memanfaatkan momen pasang surut air laut sebagai pembangkit listrik. Di indonesia sendiri ada selisih tinggi antara pasang dan surut yang bisa mencapai 3 meter. 8. Energi minyak nabati sawit Minyak nabati untuk mesin diesel bisa digunakan untuk bahan campuran dari minyak bumi. Kebijakan ini sudah pemerintah terapkan dengan istilah B20 Diesel yang artinya terdapat 20% kandungan minyak sawit dalam setiap liter bahan bakar solar yang dijual oleh Pertamina. B20 akan wajib digunakan pada kendaraan non-PSO seperti alat berat di sektor pertambangan, traktor atau ekskavator, termasuk juga diperluas ke kendaraan-kendaraan pribadi. Kita dukung saja kebijakan pemerintah ini untuk mengurangi konsumsi minyak bumi yang semakin hari semakin habis. Lihat juga Contoh Perilaku Hemat Energi Kata Penutup Setiap mahluk di muka bumi selalu membutuhkan energi untuk melangsungkan kehidupannya. Namun sebagian besar dari energi yang digunakan manusia bersifat tidak dapat diperbaharukan. Oleh karena itu pemakaian energi alternatif dinilai bisa membantu mengurangi efek rumah kaca yang telah berlangsung beberapa tahun belakangan ini. Demikianlah pembahasan seputar Solusi jika minyak bumi habis, alternatif energi ini bisa dicoba kali ini, semoga bisa membantu mu menjadi referensi agar kita lebih bisa sadar akan keberlangsungan energi yang terbarukan demi kelangsungan hidup anak cucu kita. rezaharahap Saya adalah profesional dibidang bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan lowongan pekerjaan. Saya memberikan informasi peluang usaha dan ide bisnis untuk entrepreneur atau wirausahawan. Saya juga merencanakan strategi bisnis, mengelola penghasilan, menentukan strategi investasi dan mempersiapkan rencana keuangan Tulisan ini pernah dimuat di media cetak. Informasi di dalam tulisan ini menggunakan data lama. Tumpahan minyak mentah di laut dan pantai dalam skala besar sudah terjadi beberapa kali. Tumpahan itu terjadi,sebagian besar, akibat dari tabrakan antara kapal tanker, seperti tabrakan kapal tanker Kashmir dengan kapal kontainer Sima Buoy yang mengakibatkan ton minyak tumpah dan kebakaran hebat. Baca juga Tumpahan minyak di perairan Manyar. Dampak Akibat Pencemaran Minyak Beberapa akibat buruk yang ditimbulkan oleh tumpahnya minyak di laut adalah Keindahan Pantai Menjadi Rusak Akibat Tumpahan Minyak Tumpahan minyak yang mencapai pantai mengakibatkan pantai menjadi kotor dan bau. Tanaman, batuan, pasir bahwa hewan akan tertutupi warna hitam dari minyak tersebut. Kita bisa melihat contohnya di Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu. Tumpahan Minyak Sebabkan Kerusakan Biologis Kerusakan biologis tersebut diakibatkan oleh efek letal yaitu akibat zat – zat kimia dan fisika mengganggu proses sel dan sub sel makhluk hidup sehingga mengakibatkan kematian serta efek sub-letal yaitu terjadinya perubahan perilaku makhluk hidup. Dibutuhkan waktu lama untuk memulihkan dampak dari efek letal dan sub-letal. Bakteri laut akan terhambat pertumbuhannya Senyawa toksik yang berasal dari minyak bumi dan proses biodegradasi mengakibatkan pertumbuhan bakteri laut terhambat. Beberapa jenis mikroorganisme dan organisme akan berkurang, namun ada pula yang bertambah yaitu organisme yang mampu memanfaatkan hidrokarbon minyak bumi. Terjadi penurunan alga dan protozoa Penurunan populasi itu terjadi akibat kontak dengan lapisan minyak di permukaan air. Penurunan jumlah plankton berlangsung singkat karena plankton akan mampu memproduksi kembali populasi dirinya. Namun, spesies di atasnya, seperti moluska, ikan dan udang -udangan akan butuh lama memulihkan populasi mereka. Kehancuran Organisme Tidak Bergerak Organisme yang tidak bisa bergerak bebas seperti bentik, mendapatkan pengaruh terburuk dari tumpahan minyak. Membutuhkan waktu lebih 10 tahun untuk pemulihan organisme jenis ini. Dampak kian buruk jika kondisi pantai berdasaar lembut, bukan pantai karang. Kematian Burung – Burung Setiap terjadi tumpahan minyak di laut dan pantai, akan diikuti kematian burung dalam jumlah besar. Kenapa hal ini bisa terjadi ? Karena burung – burung terkecoh akibat lapisan minyak terkesan laut tenang. Mengundang mereka untuk datang. ketika mendarat ke atas lapisan minyak, burung – burung tidak bisa lepas lagi. Tumpahan minyak mentah di laut memberi dampak buruk pada hewan laut dan burung. Sumber foto Pixabay. Pengaruh Terhadap Manusia Pengaruh buruk terhadap manusia terjadi akibat ikan yang dikonsumsi manusia banyak mengandung senyawa aromatik atau karsinogen. Dalam jangka panjang, senyawa hidrokarbon minyak bumi tersebut menurunkan kesehatan manusia. Cara Mengatasi Pencemaran Minyak Mentah Ada beberapa cara mengatasi tumpahan minyak mentah dan pencemaran minyak mentah di laut. Setiap cara ini diterapkan sesuai dengan kondisinya masing – masing. Jadi bersifat situasional. 1. In-situ burning Cara ini menggunakan pembakaran minyak mentah yang tumpah. Cara pembakaran ini mensyaratkan adanya pembatas penyebaran minyak dinamakan booms yang tahan api. Ada kelemahan dari teknik in situ burning yaitu supaya minyak bisa terbakar, tumpahan minyak harus memenuhi ketebalan tertentu. Juga, dampak dari pembakaran minyak terhadap ekologi laut. Penyebaran api yang tidak terkontrol akan sulit dikendalikan. 2. Penyisihan tumpahan minyak secara mekanis Dengan memindahkan minyak ke dalam wadah menggunakan skimmer dan melokalisir minyak menggunakan pembatas booms. Cara ini terhitung aman secara ekologi meskipun sulit dengan kendala lapangan yang banyak seperti gangguan oleh angin, gelombang dan air laut. 3. Bioremediasi Dengan cara ini, tumpahan minyak dipercepat proses alaminya menjadi produk yang tidak begitu berbahaya sperti menjadkannya biomassa, air dan COS. Caranya dengan memberinya nutrien. Bioremediasi tergolong ramah lingkungan namun menghadapi kendala yaitu tidak efektif untuk lokasi di laut lepas. Hanyak efektif di daerah pantai yang berpasir dan berkerikil. 4. Penggunaan sorbent Cara ini akan mengubah fasa minyak dari cair menjadi padat sehingga mudah disisihkan dan dikumpulkan melalui mekanisme absorbsi dan adsoprsi. Sorbent tersebut bersifat oleofobik, hidrofobik dan mudah disebarkan ke permukaan minyak. Contoh sorbent adalah rumput kering, jerami, serbuk gergaji, kapas, dan lempung . 5. Dispersan kimiawi Dengan cara ini minyak akan dipecah menjadi tetesan kecil droplet sehingga akan aman bagi binatang atau tidak memerangkap binatang. Lebih lengkap mengenai dispersan kimiawi. Silahkan baca Mengenal dispersan kimiawi untuk atasi pencemaran minyak. Demikian tulisan saya, yang merupakan versi ringkas dan pernah dimuat di media massa, tentang cara mengatasi pencemaran minyak mentah di laut Pencegahan oil spil atau tumpahan minyak dari kapal dan untuk menjaga laut lebih aman dari polusi minyak adalah tanggung jawab awak kapal. Minyak dari kapal dapat masuk ke laut karena tumpahan dan kebocoran yang tidak disengaja atau oleh kelalaian operasional kru kapal. Ketika minyak masuk ke dalam air, ia menyebar dengan cepat kepermukaan air, dan intensitas polusi tergantung pada density dan komposisi relatif dari minyak tersebut. Hasilnya bisa menjadi bencana karena campuran minyak di atas air memiliki dampak signifikan pada hewan laut dan manusia. Tumpahan minyak tidak hanya mempengaruhi lingkungan laut saat ini tetapi juga berdampak pada spesies laut dan substrat organik pesisir. Efek langsung dari beracun dan limbah mungkin kematian massal dan kontaminasi ikan dan spesies makanan lainnya, tetapi dampak ekologis jangka panjang mungkin lebih buruk. Terjadinya insiden tumpahan minyak di laut telah berkurang secara drastis dalam beberapa tahun terakhir; Namun, itu tidak bisa dihilangkan secara permanen. Objective yang ditegaskan di MARPOL Annex 1, yang mulai berlaku pada 2 Oktober 1983, adalah untuk melindungi lingkungan laut melalui pencegahan polusi minyak secara menyeluruhdan elemen-elemen perusak lainnya dan untuk mengurangi kemungkinan pembuangan yang tidak disengaja dari elemen-elemen tersebut. Defining Oil Spill At Sea Istilah “Minyak” dapat didefinisikan sebagai minyak berat yang mengandung minyak dalam bentuk minyak mentah, minyak bahan bakar berat, lumpur/sludge, sampah minyak dan produk olahan seperti MGO selain dari petrokimia yang diatur pada ketentuan lampiran 2. konvensi ini, dll. Sesuai Lampiran ini, semua air ballast dan residu pencuci tangki yang berasal dari pencucian tangki muatan di kapal tanker juga termasuk. MARPOL Annex 1 mencakup semua cairan yang mengandung minyak dan dapat dibuang ke laut. Bahkan air buangan yang diolah OWS juga merupakan bagian dari lampiran ini. Berdasarkan MARPOL Annex 1, peralatan berikut ini harus dalam kondisi baik, dikalibrasi secara memadai, dipelihara dan berfungsi penuh dengan suku cadang yang sesuai dan siap di kapal setiap saat- Semua kapal Oil filtering equipment. 15 PPM alarm arrangements. Standard discharge connection. Khusus kapal tanker 1. Oil/ water interface detector 2. Crude oil washing system, if fitted 3. Oil discharge monitoring and control 4. Cargo and ballast pumping, piping and discharge arrangements. 5. Engine room/ bilge holding tank to slop tank pumping and piping arrangement. Special areas under MARPOL Annex 1 1. The Mediterranean Sea. 2. Baltic Sea. 3. The Black Sea. 4. The Red Sea. 5. “Gulfs” area. 6. The Gulf of Aden. 7. Antarctic sea. 8. North West European waters. 9. Oman area of the Arabian Sea. 10. Southern South African waters. Control of Discharge of Oil under MARPOL Annex 1 Regulation 4 Dalam peraturan ini, setiap pembuangan minyak atau campuran minyak yang dihasilkan dari ruang mesin kapal atau ruang muatan kapal tanker dilarang, kecuali ketika mereka memenuhi kriteria yang dinyatakan berikut – Semua kapal berkapasitas 400GT selain tanker minyak dan berlayar di atas area khusus, pembuangan dari ruang mesin, diizinkan jika Kapal sedang dalam bernavigasi Hanya campuran minyak-air olahan yang diproses melalui peralatan penyaringan minyak yang disetujui dan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam peraturan 14 yang digunakan untuk membuang campuran limbah yang diolah. PPM minyak dalam limbah yang diolah tanpa pengenceran tidak boleh melebihi 15 ppm Minya yang bercampur diolah dalam peralatan filter oli hanya diambil dari ruang mesin dan bukan dihasilkan dari ruang muatan Campuran berminyak tidak dicampur dengan tangki bahan bakar atau residu minyak tangki muatan Kapal lebih dari 12 mil laut dari tepi pantai. Pembuangan di area khusus Untuk kapal berkapasitas 400 GT ke atas ini Selain kapal tanker minyak, segala pembuangan minyak atau campuran minyak di laut dilarang, kecuali jika semua persyaratan berikut dipenuhi Kapal sedang berlayar/bernavigasi Hanya campuran minyak-air olahan yang diproses melalui peralatan penyaringan minyak yang disetujui dan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam peraturan 14 yang digunakan untuk membuang campuran limbah yang diolah. PPM minyak dalam limbah yang diolah tanpa pengenceran tidak boleh melebihi 15 ppm Di area khusus Antartika, setiap pembuangan minyak ke laut. Limbah minyak atau campuran berminyak dari kapal harus dilarang. Pembuangan dari Area Kargo dari kapal tanker Minyak yang mencakup tangki kargo, ruang pompa, ruang mesin, got yang dicampur dengan residu minyak kargo, dll. – • Kapal tanker tidak di dalam Area Khusus; • Kapal tanker harus lebih dari 50 mil laut dari pantai terdekat; • Kapal tanker bergerak dalam bernavigasi; • Kecepatan pembuangan konten minyak secara instan tidak melebihi 30 liter per mil laut • Jumlah total minyak yang dibuang ke laut tidak melebihi tanker yang ada diserahkan pada atau sebelum 31 Desember 1979 1/15000 dari jumlah total kargo tertentu yang residu membentuk bagian, dan untuk tanker baru diserhkan setelah 31 Desember 1979 1/30000 dari jumlah total muatan spesifik yang residu membentuk bagian; • Tanker memiliki sistem pemantauan dan kontrol pembuangan oli operasional dan pengaturan tangki air kotor. Pembuangan Di Area Khusus Dari Kapal Tanker Minyak Setiap pembuangan campuran minyak atau limbah minyak dari area kargo kapal tanker minyak ke laut yang berada di bawah area khusus dilarang. Prasyarat peraturan ini tidak akan mempengaruhi pembuangan tangki balas bersih atau terpisah. Sehubungan dengan area khusus Antartika, setiap pembuangan campuran minyak ke laut dari kapal apa pun dilarang. Survei di bawah Marpol Annex 1 Setiap kapal dengan 400GT ke atas dan semua kapal tanker 150GT ke atas harus dilakukan survei berikut 1. Survei Awal Survei ini dilakukan sebelum kapal siap digunakan. Dalam survei ini, semua peralatan, mesin, sistem, perlengkapan, dll. Diperiksa yang dicakup dalam Lampiran 1. 2. Survei Tahunan Survei tahunan dilakukan setiap tahun dengan mengambil buffer 3 bulan sebelum dan sesudah tanggal ulang tahun sertifikat IOPP dikeluarkan. 3. Survei Tingkat Menengah Survei tingkat menengah berlangsung dalam buffer 3 bulan sebelum atau setelah tanggal ulang tahun kedua atau dalam 3 bulan sebelum atau setelah tanggal ulang tahun ketiga Sertifikat menggantikan salah satu survei tahunan. 4. Survei Pembaruan Survei Pembaruan dilakukan pada atau sebelum 5 tahun dari tanggal kedaluwarsa sertifikat dan dalam survei ini dilakukan pemeriksaan terperinci terhadap semua peralatan, material, mesin, pemasangan, dll. Yang termasuk dalam Lampiran 1 telah dilakukan. 5. Survei Tambahan Jika ada perbaikan dan pembaruan signifikan yang dilakukan pada salah satu mesin, sistem, perlengkapan yang termasuk dalam MARPOL Annex 1, survei tambahan dilakukan yang dapat bersifat umum atau parsial, tergantung pada kondisi. 6. Skema Penilaian Kondisi CAS dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa tanker minyak kekuatan struktural dengan lambung tunggal dapat diterima berdasarkan survei berkala seperti yang ditunjukkan dalam Pernyataan Kepatuhan. Survei CAS Pertama biasanya dilakukan bersamaan dengan survei antara atau pembaruan pertama setelah 5 April 2005 atau setelah kapal berumur 15 tahun, mana yang terjadi kemudian. Sertifikat, rencana, dan dokumen di bawah MARPOL Annex 1 Sertifikat Pencegahan Polusi Minyak Internasional IOPP Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak Internasional dikeluarkan untuk survei awal atau pembaruan yang menyatakan bahwa peralatan, sistem, perlengkapan, peralatan kapal, dll. Yang berada di bawah MARPOL Annex 1 sesuai dengan peraturan tersebut. Validitas sertifikat ini tidak boleh lebih dari 5 tahun. Administrasi dapat memutuskan untuk mengeluarkan sertifikat untuk jangka waktu kurang dari 5 tahun, tergantung pada beberapa kondisi. Jika sertifikat berada di ambang kedaluwarsa, dan kapal masih masih berlayar, administrasi dapat memperpanjang validitas sertifikat sehingga kapal dapat menyelesaikan perjalanan dan datang ke pelabuhan di mana survei dapat dilakukan untuk memperbarui sertifikat, bagaimanapun, periode perpanjangan tidak boleh lebih dari 3 bulan. Validitas Sertifikat dapat kedaluwarsa dalam kondisi berikut 1. Survei yang relevan tidak dilakukan dalam jangka waktu tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran. 2. Jika pengesahan tidak dilakukan sesuai persyaratan Lampiran ini 3. Jika ada perubahan bendera untuk kapal ke negara bendera lain. Oil Rceord Book ORB Oil Record Book adalah dokumen penting yang perlu dibawa di atas kapal di bawah MARPOL Annex 1 pada kapal dengan 400 tonase kotor ke atas, selain kapal tanker minyak, dan kapal tanker minyak 150GT ke atas. ORB bagian 1 disediakan di semua kapal, selain kapal tanker minyak, 400GT dan kapal tanker minyak 150GT dan di atasnya harus dilengkapi dengan Oil Record Book Bagian 1 dan Bagian II untuk operasi kargo /ballast. ORB berisi informasi yang diperlukan sebagai berikut • Nama dan Nomor IMO kapal • Tonase Kotor kapal • Detail Pemilik • Nomor Resmi • Periode penggunaan ORB Bagian 1 ORB Bagian 1 harus dibawa oleh Semua Kapal dan harus berisi catatan sebagai berikut • Semua operasi yang terkait minyak dan minyak campuran • Tanggal, posisi kapal lintang/Bujur, jumlah, identifikasi tangki, dan durasi operasi dicatat. • Ballasting dan pembersihan tangki bahan bakar minyak – Pembuangan ballast kotor atau air pembersih dari tangki bahan bakar minyak – Pembuangan residu minyak lumpur/sludge – Pembuangan non-otomatis ke laut atau pembuangan sebaliknya, dari air bilge yang terakumulasi di ruang mesin • Pembuangan otomatis ke laut atau pembuangan sebaliknya, dari airgotkapal, dikumpulkan di ruang mesin mis. Transfer air got kapal ke tangki air Identifikasi tangki • Kondisi ODM dan Sistem Kontrol • Pembuangan minyak yang tidak disengaja atau luar biasa lainnya • Bunkering bahan bakar, atau bulk/drum Lube Oil LO • Prosedur operasional tambahan dan komentar umum • Otoritas Negara Pelabuhan dapat mengambil salinan entri, dan jika diminta, master diminta untuk menyatakan bahwa itu adalah salinan yang benar. • ORB tetap disimpan diatas kapal selama 3 tahun setelah tanggal entri terakhir. Oil Record Book Bagian II, Untuk Tanker Minyak Selain ORB Bagian 1, kapal tanker minyak berkapasitas 150GT ke atas perlu membawa ORB bagian II yang mencatat aktivitas terkait minyak dari ruang kargo dan balas. Itu harus berisi catatan sebagai berikut • Memuat dan membongkar muatan minyak. • Pemindahan internal muatan minyak selama perjalanan. • Pembersihan tangki kargo. • Pencucian Minyak Mentah hanya Sistem COW • Ballasting tangki muatan • Ballasting Tangki Ballast Bersih Terpisah. Khusus Tanker CBT • Pembongkaran Ballast kotor • Pembongkaran Ballast bersih dari tangki muatan • Pelepasan ballast dari CBT Terpisah khusus Tanker CBT • Pembongkaran air dari tangki slop ke laut • Kondisi ODM dan Sistem Kontrol • Pembuangan minyak yang tidak disengaja atau luar biasa lainnya • Prosedur operasional tambahan dan komentar umum • Memuat air ballast. • Lokasi air ballast di dalam kapal • Air balas dibuang ke fasilitas penerimaan SOPEP – Rencana darurat pencemaran minyak kapal SOPEP adalah rencana pencegahan penting yang harus tersedia disemua kapal 400GT atau lebih dan di semua kapal tanker minyak 150GT atau lebih. Selain SOPEP, semua kapal tanker minyak dengan bobot mati ton atau lebih harus memiliki akses cepat ke pantai yang telah ditetapkan dg damage stability terkomputerisasi dan program perhitungan kekuatan struktural residual. —- Semoga bermamfaat —- CABM